Tata panggung secara prinsip dibuat, ditata atau disusun untuk keperluan tempat berpijak atau berdiri pemain dan untuk dilihat baik oleh pemain maupun penonton. Tempat pemeran berpijak, duduk atau berdiri dapat berupa podium atau panggung, tangga, dan jalan landai atau datar. Tata panggung tampak luar yang dapat dilihat adalah dinding, layar atau objek gantung, tirai atau draperi, lukisan, dan kain
Secara nyata di atas pentas objek-objek tersebut terwujud dalam bentuk jendela, pintu, kursi, meja, hiasan dinding, lantai kamar, tangga menuju ke lantai atas, dan lain sebagainya. Semua objek tersebut hadir dan ditata dalam satu kesatuan ruang, waktu dan tempat tejadinya peristiwa dalam lakon yang dimainkan.
Perlengkapan tata panggung seperti dinding, tangga, podium, layar atau objek gantung, dan tirai atau draperi ini biasanya telah tersedia dalam berbagai ukuran. Perlengkapan ini dapat digunakan sebagai alat peraga pembelajaran tata panggung. Secara mendasar, objek-objek tata panggung atau gambaran tata panggung dapat diwujudkan melalui penyusunan perlengkapan ini.
1. Dinding
Dinding atau biasa disebut flat, terbuat dari rangka kayu yang permukaannya ditutupi dengan kain atau papan tipis yang bisa digambari atau dilukis objek yang diinginkan. Flat ini terdiri dari berbagai macam ukuran dan bentuk serta dapat disatukan dengan flat yang lain untuk menciptakan ruang.
Jika ruang yang diinginkan memiliki pintu dan jendela, maka perlu disusun flat sebagai dinding datar, flat berjendela, dan flat berpintu. Intinya, flat dapat digunakan untuk menciptakan berbagai macam ruang.
B. Tangga
Tangga, dalam khasanah tata panggung adalah tempat berpijak yang berundak-undak. Atau tempat berpijak yang digunakan untuk menuju dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah dan sebaliknya. Bentuknya bisa berupa tangga yang pijakannya landai dan tangga berbentuk undak-undakan dengan atau tanpa pegangan tangan di sisinya.
Fungsi dan peletakannya juga bisa bermacam-macam. Ada tangga yang diletakkan di depan pintu, ada tangga menuju podium, ada tangga yang digambarkan sebagai jalan menuju lantai atas, dan lain sebagainya. Bahkan, tangga bisa dikombinasikan dengan flat sehingga bisa memberi kesan kemunculan yang berbeda.
3. Podium atau Platform
Podium atau platform adalah panggung kecil yang ukurannya berbeda-beda baik luas maupun tingginya. Podium dibuat dari rangka kayu ringan tapi kuat dan ditutup dengan papan kayu. Ia mudah
diangkat dan dipindah. Rangkanya bisa ditutup namun bisa juga terbuka. Jika rangkanya ditutup, maka harus dibuatkan lubang tangan untuk mengangkatnya.
Podium ini digunakan untuk menciptakan tinggi rendah area permainan. Kombinasi susunan beberapa podium mampu menciptakan dimensi ruang permainan terkait leveling pemeran. Di Indonesia podium atau platform ini sering disebut sebagai trap atau level.
4. Drop
Layar atau objek tergantung dalam tata panggung disebut sebagai drop. Oleh karena itu layar sebagai latar belakang disebut dengan back drop. Layar ini bisa dilukis dengan pemandangan sesuai dengan latar tempat terjadinya peristiwa.
Teknik pemasangan layar ini tentu saja digantung sebab jika ia di pasang pada kerangka kayu dan didirikan dengan menggunakan penyangga, maka namanya adalah flat. Objek tergantung yang disebut sebagai drop ini tidak hanya digunakan untuk menyebut layar saja. Semua objek dekorasi yang pemasangannya digantung disebut sebagai drop. Misalnya, kerangka jendela, lukisan atau hiasan yang cara memasangnya digantung.
5. Tirai
Tirai adalah kain yang biasanya di panggung dan telah terpasang seperti tirai pembuka dan tirai pembatas antara bar lampu satu dengan yang lainnya. Bentuk tirai ini bisa diambil sebagai model dalam penataan panggung dan disebut sebagai draperi.
Model tirai bisa dibuat dari kain dan dapat diterapkan pada objek tata panggung lain misalnya jendela atau pintu. Kreativitas penata panggung dalam membentuk kain menjadi sesuatu objek artistik ini sangat diperlukan.
Pelengkapan panggung seperti yang telah disebutkan di atas cukup mewadahi keperluan praktik kerja tata panggung. Langkah kerja penataan dapat dilakukan dengan tahapan berikut.
B. Tangga
Tangga, dalam khasanah tata panggung adalah tempat berpijak yang berundak-undak. Atau tempat berpijak yang digunakan untuk menuju dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah dan sebaliknya. Bentuknya bisa berupa tangga yang pijakannya landai dan tangga berbentuk undak-undakan dengan atau tanpa pegangan tangan di sisinya.
Fungsi dan peletakannya juga bisa bermacam-macam. Ada tangga yang diletakkan di depan pintu, ada tangga menuju podium, ada tangga yang digambarkan sebagai jalan menuju lantai atas, dan lain sebagainya. Bahkan, tangga bisa dikombinasikan dengan flat sehingga bisa memberi kesan kemunculan yang berbeda.
3. Podium atau Platform
Podium atau platform adalah panggung kecil yang ukurannya berbeda-beda baik luas maupun tingginya. Podium dibuat dari rangka kayu ringan tapi kuat dan ditutup dengan papan kayu. Ia mudah
diangkat dan dipindah. Rangkanya bisa ditutup namun bisa juga terbuka. Jika rangkanya ditutup, maka harus dibuatkan lubang tangan untuk mengangkatnya.
Podium ini digunakan untuk menciptakan tinggi rendah area permainan. Kombinasi susunan beberapa podium mampu menciptakan dimensi ruang permainan terkait leveling pemeran. Di Indonesia podium atau platform ini sering disebut sebagai trap atau level.
4. Drop
Layar atau objek tergantung dalam tata panggung disebut sebagai drop. Oleh karena itu layar sebagai latar belakang disebut dengan back drop. Layar ini bisa dilukis dengan pemandangan sesuai dengan latar tempat terjadinya peristiwa.
Teknik pemasangan layar ini tentu saja digantung sebab jika ia di pasang pada kerangka kayu dan didirikan dengan menggunakan penyangga, maka namanya adalah flat. Objek tergantung yang disebut sebagai drop ini tidak hanya digunakan untuk menyebut layar saja. Semua objek dekorasi yang pemasangannya digantung disebut sebagai drop. Misalnya, kerangka jendela, lukisan atau hiasan yang cara memasangnya digantung.
5. Tirai
Tirai adalah kain yang biasanya di panggung dan telah terpasang seperti tirai pembuka dan tirai pembatas antara bar lampu satu dengan yang lainnya. Bentuk tirai ini bisa diambil sebagai model dalam penataan panggung dan disebut sebagai draperi.
Model tirai bisa dibuat dari kain dan dapat diterapkan pada objek tata panggung lain misalnya jendela atau pintu. Kreativitas penata panggung dalam membentuk kain menjadi sesuatu objek artistik ini sangat diperlukan.
Pelengkapan panggung seperti yang telah disebutkan di atas cukup mewadahi keperluan praktik kerja tata panggung. Langkah kerja penataan dapat dilakukan dengan tahapan berikut.
- Memahami gambar rancangan tata panggung dengan baik. Komposisi, ukuran dan tata letak objek diperhatikan dengan seksama.
- Memilih dan memilah kelengkapan panggung sesuai dengan kebutuhan. Flat, platform, tangga, drop, draperi atau beberapa di antaranya harus ditentukan sesuai keperluan perwujudan gambar rancangan.
- Menentukan atau merancang langkah penataan. Hal ini penting sebab jika tata letak salah satu objek salah atau kurang sesuai dengan gambar, maka diperlukan penataan ulang. Oleh karena itu objek yang mana yang perlu ditata terlebih dahulu dan objek yang mana yang perlu ditata kemudian harus diatur dengan baik.
- Menata dan menyusun objek. Semua harus dilakukan dengan hatihati dan cermat.
- Mengamati. Setelah semua objek tersusun hingga membentuk tata panggung sesuai gambar, pengamatan atau pengecekan ulang perlu dilakukan. Jika terjadi kesalahan atau kekurangan bisa segera dibenahi.
- Tahap terakhir adalah mengevaluasi hasil kerja yang telah dilakukan. Hal ini penting untuk menemukan kekurangan dalam proses sehingga pada proses berikutnya bisa diperbaiki.